January 11, 2009

BAPAKU PEMULUNG ULUNG

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan
tugas kepada murid-muridnya:
Seperti apa Allah Bapa itu?
"Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia
sebagai seorang Bapa.. seorang papi,"
ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari
setiap murid yang ada.
"Allah Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak
yang papanya adalah dokter.
"Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit
seberat apapun!"

"Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar anak yang
lain. "Dia selalu mengajarkan kita untuk
melakukan yang baik dan benar."

"Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak
yang papanya adalah hakim dengan bangga,
"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek.
Dia membangun rumah yang indah untuk kita di
surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah.

"Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh!
Apa saja yang kita minta Dia punya!"
ujar seorang anak konglomerat.
Guru tsb tersenyum ketika satu demi satu anak
memperkenalkan image Allah Bapa dengan
semangat.

Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja
dan nampak risih mendengar jawaban anak2 lain.
"Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?"
ujar ibu guru dengan lembut.
Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain
dalam hal ekonomi, dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya, dan
suaranya begitu pelan waktu menjawab,
"Ayah saya seorang pemulung...
jadi saya pikir... Allah Bapa itu Seorang Pemulung
Ulung."
Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain
mulai protes mendengar Allah Bapa disamakan
dengan pemulung.

Eddy mulai ketakutan.
"Eddy,"ujar ibu guru lagi.
"Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan
pemulung?"
Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat
wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum
akhirnya menjawab,
"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna
seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru,
Ia menjadikan Eddy anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung?
Dia memungut sampah-sampah seperti saudara
dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup
baru bersama Dia, dan bahkan menjadikan kita
pewaris kerajaan Allah.



No comments:

Post a Comment